Ada Dokumen Sejarah STOVIA di KITLV Belanda

Jakarta, Kemendikbud --- Museum Kebangkitan Nasional menempati sebuah komplek bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1899 di atas tanah seluas 15.742 m2. Bangunan tersebut pada awalnya diperuntukkan sebagai gedung sekolah dan asrama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), atau Sekolah Dokter Bumiputra. Museum Kebangkitan Nasional pun melakukan penelusuran sejarah STOVIA hingga ke KITLV di Belanda untuk menyusun landasan hukum kegiatan pengembalian bentuk dan fungsi Gedung STOVIA seperti pada tahun 1902.

Tim Kajian Sejarah STOVIA menelusuri data primer sejarah STOVIA hingga ke Belanda karena data-data primer tentang perkembangan Sekolah Dokter Djawa sampai menjadi STOVIA tidak diketemukan secara utuh di Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Tim yang diketuai sejarawan Prof. Djoko Marihandono mendatangi Kantor KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal en Volkenkunde) atau Lembaga Kerajaan Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi pada 6 Oktober 2014. KITLV dalam bahasa Inggris sering disebut Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribbean studies, atau Lembaga Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda.

Lembaga ilmiah ini menjadi salah satu tujuan utama karena lembaga ilmiah itulah yang mengundang tim kajian sejarah STOVIA untuk mempelajari arsip-arsip yang mereka miliki. KITLV lalu membantu Tim Kajian Sejarah STOVIA dengan memenuhi kebutuhan tim terkait kajian sejarah STOVIA. KITLV juga membantu menghubungi sejarawan medis, Leo F.J.M van Bergen, yang sudah mencatat dan mendokumentasikan sejarah kedokteran di Hindia Belanda.

Kajian Sejarah STOVIA dilaksanakan di Den Haag, Belanda, pada 5-12 Oktober 2014. Laporan kajian kemudian dirampungkan pada November 2014, dan baru dipublikasikan melalui web www.kebudayaan.kemdikbud.go.id pada 7 Januari 2015. (Desliana Maulipaksi/ Diolah dari Laporan Kajian Sejarah STOVIA, www.kebudayaan.kemdikbud.go.id /pengunggah: Erika Hutapea)

5 komentar: