Keberadaan Awal Manusia di Bumi
Keberadaan Awal
Manusia di Bumi Keberadaan alam semesta jauh lebih tua dibandingkan dengan
keberadaan manusia. Artinya, alam semesta ini telah lama ada sebelum manusia
mulai menghuni permukaan bumi. Manusia diperkirakan mulai mendiami bumi ini pada
kala Plestosen, sedangkan menurut usia bumi kala Plestosen merupakan masa yang
paling muda. Untuk lebih jelasnya coba kamu perhatikan bagan di bawah ini!
- Pada masa arkeozoikum, di bumi belum ada tanda-tanda kehidupan. Bumi ini masih merupakan gas yang panas sehingga tidak memungkinkan untuk makhluk hidup dapat bertahan hidup dalam kondisi alam seperti itu. Lama kelamaan akhirnya temperatur gas tersebut akhirnya mulai menurun dan sebagian mulai mengeras membentuk kerak bumi.
- Masa palaeozoikum disebut juga sebagai zaman kehidupan purba karena pada masa ini diperkirakan mulai adanya makhluk hidup di bumi ini. Makhluk hidup yang ada pada masa ini masih sangat primitif. Diperkirakan makhluk yang hidup pada masa ini adalah makhluk bersel satu dan masih sangat sederhana.
- Masa mesozoikum disebut juga dengan zaman kehidupan madya. Masa ini merupakan fase kedua dari keberadaan makhluk hidup. Pada masa ini diperkirakan mulai hidup binatang-binatang amphibi dan reptil. Binatangbinatang yang berukuran besar seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan sejenisnya, hidup pada masa ini sehingga masa ini dikenal dengan sebutan zaman jura.
- Manusia diperkirakan belum ada pada masa ini karena kondisi alamnya belum memungkinkan untuk manusia dapat bertahan hidup. Coba kamu bayangkan bagaimana kalau manusia sudah ada pada masa ini dan harus hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk lain yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar!
- Masa kenozoikum dikenal juga dengan zaman kehidupan muda karena merupakan masa termuda dalam usia bumi dan masih berlaku sampai sekarang ini. Masa kenozoikum terbagi dalam dua zaman, yaitu zaman tersier dan zaman kwarter. Pada zaman tersier diperkirakan mulai muncul jenis-jenis binatang baru yang merupakan jenis binatang mamalia. Binatang-binatang berukuran besar lambat laun mulai mengalami kepunahan pada zaman ini.
Namun pada zaman ini diperkirakan manusia belum ada.
Keberadaan manusia baru muncul pada zaman kwarter. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya fosil-fosil manusia yang setelah diperkirakan usianya berada pada
kala plestosen. Pada plestosen awal ditemukan fosil pithecanthropus
mojokertensis yang usianya diperkirakan 1,9 juta tahun. Fosil meganthropus
paleojavanicus yang ditemukan di daerah Sangiran usianya antara 2 sampai 1 juta
tahun juga diperkirakan hidup pada zaman kwarter pada kala plestosen awal. Pada
masa awal kehidupan manusia, mereka harus menghadapi kondisi alam yang sangat
berat. Pada kala plestosen, keadaan bumi belum stabil ditandai dengan sering
terjadinya perubahan fisik, yaitu perubahan gerakan bumi baik yang menurun atau
pun mengangkat. Pada kala plestosen terjadi tujuh kali perubahan, yaitu empat
kali zaman glasial dan tiga kali zaman interglasial.
Peristiwa-peristiwa alam yang terjadi pada masa plestosen
merupakan tantangan yang sangat berat yang harus dihadapi oleh manusia pada
saat itu. Dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas, manusia berusaha mempertahankan
hidupnya dengan berbagai akal menghadapi tantangan alam dan berusaha mencari
makan dengan alat-alat yang masih sangat sederhana. Iklim yang sangat dingin
yang terjadi pada masa glasial merupakan salah satu tantangan alam yang memaksa
manusia dan hewan berpindah tempat menuju daerah yang iklimnya lebih cocok
untuk mereka. Diduga pada masa glasial makhluk-makhluk hidup berpindah atau
bermigrasi dari tempat asalnya. Selain didorong untuk mencari iklim yang lebih
cocok juga dorongan yang sangat kuat adalah mencari daerah sumber persediaan
makanan. Hal ini dikarenakan manusia yang hidup pada masa tersebut masih
tergantung pada alam. Apabila alam tempat mereka telah tidak mampu memberikan persediaan
makanan maka mereka akan meninggalkan tempat tersebut dan mencari lagi daerah
yang masih bisa memberikan penghidupan pada mereka.
Manusia pada masa ini harus mampu menyesuaikan diri dengan
kondisi alam. Jika mereka tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidup sekitarnya maka ancaman kepunahan akan terjadi. Mereka yang mampu
bertahan hidup tentu akan sanggup untuk melanjutkan kehidupan dan melahirkan
generasi penerus. Kemampuan untuk mempertahankan diri terutama dalam
menyesuaikan terhadap kondisi alam yang terus berubah serta kemampuan dalam
memperoleh makanan untuk kelangsungan hidup menyebabkan terjadinya perubahan
fisik. Hal ini terjadi baik pada binatang, tumbuhan dan juga manusia. Secara
perlahan-lahan bentuk fisik manusia mengalami perubahan sehingga mencapai
bentuk seperti kita sekarang ini.
0 komentar: