Kebudayaan Dongson,
Sahuyinh dan india Pada zaman pra sejarah, diperkirakan kebudayaan Indonesia
sudah memiliki hubungan dengan kebudayaan luar. Hubungan dengan luar ini memberikan
perkembangan terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia. Bukti yang menunjukkan
adanya hubungan tersebut dapat dilihat dari alat-alat yang dihasilkan.
Alat-alat yang dihasilkan memilik persamaan dengan yang ada
di Indonesia. Kebudayaan luar yang memiliki kesamaan di antaranya yaitu
kebudayaan Dongson, Sahuyinh, dan India. Perkembangan kebudayaan zaman
perundagian dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson. Kebudayaan yang dipengaruhinya
terutama alat-alat yang dibuat dari perunggu. Penemuan kebudayaan Dongson
pertama kali dilakukan oleh Payot. Pada tahun 1924, dia mengadakan penggalian
kuburan di Dongson (Vietnam). Benda-benda yang ditemukan dalam penggalian ini
antara lain nekara, bejana, ujung tombak, kapak, dan gelang-gelang. Ternyata,
benda-benda yang ditemukan tersebut memiliki kesamaan dengan yang ditemukan di
Indonesia; bejana serupa dengan yang ditemukan di Kerinci dan Madura, belati di
Flores. Dengan demikian antara Dongson dan Indonesia ada hubungan budaya
Perkembangan kebudayaan Sahuyinh berkaitan dengan pembuatan
gerabah. Pembuatan gerabah pada zaman perundagian masih dianggap penting,
walaupun sudah berkembang teknik penuangan logam. Sahuyinh merupakan kompleks penemuan
gerabah di Vietnam. Karakteristik gerabah yang ditemukan di Sahuyinh yaitu
memiliki teknik “tatap-batu”. Tatap itu dibalut dengan tali (digulung dengan
tali) sehingga hiasan yang dihasilkan oleh tatap berupa pola tali. Pola hias
yang dimilikinya yaitu berupa pola tali, pola keranjang (anyaman), pola
geometrik yang dilakukan dengan menggores, pengumpaman permukaan gerabah, dan
pengolesan gerabah dengan warna merah dan putih. Gerabah kadang-kadang dihias dengan
cara menekankan pinggiran kulit kerang pada permukaan yang masih basah.
Pola-pola geometrik seringkali disusun dalam komposisi pita-pita yang horizontal
atau vertikal pada dinding gerabah. Teknik pembuatannya dengan pemakaian roda
pemutar. Gerabah yang ditemukan di Sahuyinh memiliki kesamaan pola yang ditemukan
di Indonesia. Kesamaan pola tersebut terutama terdapat pada penemuan di
kompleks gerabah Buni Bekasi, Gilimanuk di Bali, dan Kalumpang pinggir sungai
Karama di Sulawesi. Kebudayaan India belum begitu menyebar luas di Indonesia
pada masa prasejarah.Penyebaran kebudayaan India secara luas baru dimulai pada zaman
sesudah prasejarah, yaitu pada zaman Hindu-Buddha. Diduga kebudayaan India
berpengaruh pada zaman prasejarah yaitu pada kebudayaan kapak lonjong.
0 komentar: