Sejarah Unik Nama-nama Warna



 
13726621761123498407
warna primrose (ilust aggie-horticulture.tamu.edu)
Warna yang kita kenal bukan cuma tujuh warna pelangi yang kita hafalkan di sekolah dengan merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu. Masing-masing warna ini memiliki nuansa yang sangat beragam dan untuk memudahkan pengenalannya diberi nama metafora (kiasan) yang spesifik. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal istilah ‘merah darah’, ‘merah hati’, ‘merah bata’, ‘merah jambu’, ‘merah delima’, dan sebagainya.
Dalam bahasa Inggris, ada warna yang bernama ‘primrose’. Dapatkah Anda menebak kira-kira warna apakah ‘primrose’ ini? Bilamana Anda menyebutnya dengan warna merah atau merah muda seperti bunga mawar, maka jawaban ini salah sangka. Karena ‘primrose’ adalah warna kuning muda. Primrose adalah nama bunga yang paling dahulu berkembang di musim semi dan diambil dari kata Latin ‘prima rosa’. Dalam sastra Shakespeare ada kiasan ‘primrose path’ yang menyiratkan makna ‘mengejar kenikmatan dunia yang membawa akibat kesengsaraan’.
Di tahun 60an, di tanah air kita diputar film sejarah kolosal yang berjudul ‘Ben-Hur’. Dia adalah sosok pahlawan yang digambarkan berpenampilan gagah dengan pakaian tunik romawi dan mantol (cape) berwarna biru cerah. Entah siapa yang mencetuskan pertama kalinya, warna biru terang ini lantas diberi nama ‘biru Ben-Hur’. Warna ini mengingatkan saya dengan warna yang dipakai oleh Partai Demokrat. Kemudian ada juga nuansa warna biru yang dalam bahasa Inggris dinamakan ‘azure’. Nama ini sesungguhnya diambil dari bahasa Persia ‘lazhward’ yaitu nama daerah di Turkestan yang menghasilkan batu mulia berwarna biru. Dalam bahasa kita pun ada istilah ‘biru lazuardi’ yang menggambarkan warna langit yang cerah tak berawan.
Ada pula warna ‘indigo’ yang menyiratkan warna biru tua. Istilah ini memang diambil dari nama negeri India yang sejak zaman baheula dikenal sebagai pendahulu pewarnaan bahan kain (dye). Oleh bangsa Romawi warna ini dinamakan ‘indicum’ dan kemudian diserap oleh bangsa Inggris menjadi ‘indigo’. Warna yang mirip dengan ‘indigo’ adalah warna ‘heliotrope’ yang menyiratkan warna keungu-unguan. Kalau dalam bahasa kita disebut warna kecubung. Heliotrope memang diambil dari nama bunga yang mekar menghadap ke arah matahari (helio = matahari, trope = menyukai). Dalam novel Harry Potter, cairan bertuah (potion) si Mafalda digambarkan dengan ‘a pleasant heliotrope colour.’ (berwarna kecubung yang indah).
Warna berikutnya adalah warna krem. Dalam bahasa Belanda dinamakan dengan ’creme’ dan dalam bahasa Inggris dengan ’cream’. Namun nuansanya bisa bermacam-macam. Ada sebutan warna ’beige’ (krem keabu-abuan) yang diambil dari istilah ’beige cloth’ yang warna kapas (cotton) dalam ujud alaminya, ada sebutan warna ’khaki’ (krem coklat muda) yang diambil dari bahasa Hindustani ’khak’ yang berarti ’debu’. Warna khaki ini banyak dipakai untuk seragam militer angkatan darat di kawasan Asia. Dalam bahasa kita warna seragam pegawai negeri sipil ini juga dinamakan dengan ’khaki’.
Ada juga warna ’scarlet’ (merah darah) yang diambil dari bahasa Persia ’ säqirlāt’. Sebuah novel karya Nathaniel Hawthorne berjudul ’The Scarlet Letter’ melukiskan kebiasaan masyarakat di zaman itu membubuhkan huruf A berwarna ’scarlet’ (merah darah) di dahi wanita pezinah (’A’ singkatan dari ’Adulteress). Warna ’sepia’ (coklat muda) yang biasanya kita lihat pada foto-foto zaman dahulu, berasal dari kata Junani ’sēpía’ yang bermakna ‘ikan cumi-cumi’ (cuttle-fish)

0 komentar: