Dampak Revitalisasi Museum, Liburan Siswa Tak Lagi Dominan ke Mall

Jakarta --- Revitalisasi museum dijadikan momentum untuk mengulas dan memperkenalkan sejarah kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan. Museum yang terkenal kotor, tak terawat, dan hanya sebagai tempat penyimpanan, saat ini mulai dibenahi.

“Ke depan, anak-anak kita liburan bukan ke mall, tp ke museum. Museum dirancang ada cafe-nya, tempat makan, bookshop, tempat souvenir, dan lain sebagainya, sehingga menyenangkan,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Maridjan, usai menjadi pembicara kunci pada seminar nasional “Makna Kemerdekaan Dulu, Kini, dan Nanti”, di Museum Nasional Jakarta, Selasa (3/11).

Kacung menyebutkan, saat ini tren tujuan liburan siswa sudah mulai bergeser. Untuk di museum nasional, kata Kacung, saat ini telah ramai dikunjungi siswa, baik hari biasa maupun hari libur. Revitalisasi museum tak hanya menjadikan museum sebagai tempat belajar tapi juga tempat yang menyenangkan untuk didatangi.

Selain museum nasional, contoh museum lain yang saat ini sedang saat ini dibangun adalah museum manusia purba di Sangiran. Tahun ini, pembangunan museum Sangiran telah memasuki tahap ke dua, yakni pembangunan cluster ke dua dan ke tiga. Tahun depan, penyelesaian cluster ke empat direncanakan rampung.

“Dengan selesainya pembangunan cluster dua dan tiga, pengunjung terus meningkat. Target pengunjung disana satu juta pengunjung,” katanya.

Kacung mengatakan, tak hanya penduduk lokal, setiap wisatawan yang datang ke Indonesia harus menjadikan museum sebagai tujuan wisata. Baik museum nasional, maupun museum di provinsi lain seperti Bali dan DI Yogyakarta. Wisatawan pada umumnya datang ke sebuah negara untuk belajar budaya negara tersebut. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan berkunjung ke museum.

“Objeknya kan museum, kita ingin kalau mereka (wisatawan mancanegara.red) ke Indonesia mereka juga ke museum,” katanya.

Tak hanya menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Kebudayaan, revitalisasi museum didorong agar dapat menjadi perhatian pemerintah daerah. Jika hanya dengan mengandalkan dana dari pusat, revitalisasi museum tidak akan maksimal. Untuk itu, kata dia, penganggaran untuk museum di daerah perlu diperhatikan. (AR)

0 komentar: