SEJARAH ORGANISASI KEDAERAHAN DI INDONESIA


2.1  Organisasi Jong Java
Sejak Budi Utomo beralih tangan dari golongan muda ke golongan tua pad Kongresnya yang  pertama tanggal 5 oktober 1908, telah lahir rasa ketidakpuasan di kalangan generasi muda. Ketidakpuasan itu didasarkan pada gerak langkah Budi Utomo yang cenderung konservatif dan kurang menampung aspirasi pemuda. Atas dasar itu para pemuda ingin memiliki perkumpulannya sendiri, tempat para pemuda dapat dididik secara pemuda untuk memenuhi kewajibannya di kelak kemudian hari.
Sebagai realisasi dari keinginan mereka itu, pada tanggal 7 Maret 1915 sejumlah pemuda berkumpul di Gedung Budi Utomo Gedung Stovia Jakarta. Mereka sepakat untuk mendirikan suatu organisasi pemuda yang berfungsi sebagai tempat latihan bagi calon-calon pemimpin bangsa atas dasar kecintaan pada tanah airnya. Dan memang akhirnya mereka berhasil mendirikan sebuah perkumpulan pemuda yang diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti Tiga Tujuan Mulia. Pada saat itu yang terpilih sebagai ketua utama adalah Satiman Wiryosanjoyo dan Soenardi, yang kemudian dikenal sebagai Mr.Wongsonegoro menjadi wakil ketua. Sementara itu pemuda Soetomo yang dahulu menjembatani lahirnya Budi Utomo terpilih menjadi sekertaris. Anggota pengurus lainnya diantaranya adalah Muslich, Musodo dan Abdul Rachman.
Tujuan organisasi ini menurut pasal 2 Anggaran Dasarnya adalah:
1) menjalin pertalian antara murid-murid bumi putera pada sekolah menengah dan kusus Perguruan Tinggi dan Sekolah Vak,
2) menambah pngetahuan umum bagi anggota-anggotanya,
3) membangkitkan dan mempertajam perasaan untuk segala bahasa dan kebudayaan Indonesia.
Meskipun Tri Koro Dharmo bersifat nasional, dalam arti bahwa organisasi ini memiliki kesadaran Indonesia, anggotanya masih terbatas dalam etnisitasnya saja, yakni murid-murid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengan dan Jawa Timur saja. Jadi organisasi ini masih bersifat Jawasentris. Itulah sebabnya muncul  reaksi dari para pemuda yang berasal dari etnis lain,misalnya pemuda Sunda dan Bali. Mereka tidak mau masuk dalm organisasi ini.
Dengan adanya reaksi demikian, Satiman Wiryosanjoyo memberikan penjelasan bahwa organisasi Tri Koro Dharmo membatasi cakupan etnisitasnya hanyalah untuk sementara waktu. Pada masa selanjutnya organisasi ini akan dapat dijadikan perkumpulan bagi pemuda-pemuda seluruh Indonesia. Tujuan kelahiran Tri Koro Dharmo adalah untuk mengikat tali persaudaraan dengan suku-suku bangsa lainnya demi memperkokoh persatuan rakyat Indonesia. Usaha itu dapat ditempuh melalui penyebaran pengetahuan masyarakat dan memperdalam perhatian terhadap seni budaya.
Pada tanggal 12 Juni 1918 Tri Koro Dharmo mengadakan kongresnya di Solo. Pada saat itu, Satiman Wiryosanjoyo sudah tidak menjadi ketua lagi, kerena sejak tahun 1917, kedudukannya telah diganti oleh Sutardiaryodirejo. Satiamn kemudian diangkat menjadi ketua kehormatan. Kongres ini menghasilkan dua keputusan penting yaitu tentang ruang lingkup keanggotaan dan nam organisasi serta mengenai kepengurusan.
Nama organisasi Trikooro Dharmo diganti dengan Jong Java. Dengan perubahan nama itu diharapkan pemuda Sunda, Madura, Bali, dan Lombok dapat ikut memasuki organisasi ini. Tujuan organisasi diubah dengan hasrat membangun persatuan Jawa Raya. Hal itu bias dicapai dengan jalan mengadakan suatu ikatan yang baik diantara murid-murid sekolah menengah, berusaha meningkatkan kepandaian anggota dan menimbulakan cinta akan budaya sendiri. Perubahan nama dari Trikoro Dharmo ke Jong Java ternyata tidak banyak membawa perubahan wajah organisasi ini. Hal itu dikarenakan asas budaya Jawa Raya lebih banyak di samakan dengan membangun budaya Jawa Tengah. Dalam kongres itu dipilih ketua Sukiman Wiryosanjoyo, seorang tokoh muda yang kemudian terpilih sebagai Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda.
      Sampai pada kongresnya yang terakhir di Semarang pada tanggal 23 Desember 1929, Jong Java berhasil mengadakan kongres sebanyak sepuluh kali. Dalam kongres-kongresnya itu telah berhasil diambil sejumlah keputusan penting yang bermanfaat bagi perjuangan pemuda Indonesia pada masa selanjutnya. Keputusan-keputusan itu yaitu pertama, disetujuinya seorang perempuan duduk dalam pengurus besar dan anggota redaksi dalam majalah Jong Java, serta usaha untuk menerjemahkan surat-surat yang pernah di tulis oleh Kartini. Keputusan itu merupakan indicator adanya pengakuan bahwa hak wanita sama denagn pria sebagai kelanjutan usaha emansipasi wanita. Kedua, dalam kongresnya yang ketiga, bahasa-bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Makasar dapat digunakan asal disertai terjemahan dalam bahasa Belanda. Ketiga, adanya cita-cita untuk membangun Jawa Raya, yakni dengan jalan membina persatuan diantara golongan-golongan di Jawa dan Madura untuk mencapi kemakmuran bersama. Sekalipun masih terbatas pada Jawa, hal itu merupakan bibit awal bagi terbentuknya integrasi bangsa. Ikatan-ikatan suku di Jawa mulai dipersatukan dengan ikatan territorial, yaitu pulau Jawa.
Sejak berdirinya organisasinya ini, jika dilihat dari tujuan dan aktifitasnya organisasi ini bukanlah organisasi politik. Ada juga keinginan beberapa anggotanya untuk memperluas tujuan dan ruang gerak organisasi ini agar tidak hanya dalam masalah social budaya saja melainkan juga bergerak dalam bidang politik. Namun demikian, dalam kongresnya pada bulan Mei 1922 dan kongres luar biasa bulan Desember tahun yang sama dipertegaslah garis perjuangannya, bahwa Jong Java tidak akan mencampuri aksi atau propaganda politik. Jong Java hanya mengadakan hubungan antara murid-murid sekolah menengah, mempertinggi perasaan untuk budaya sendiri, menambah pengetahuan umum dari anggotanya dan menggiatkan olah raga.
Usul aktivitas Jong Java untuk bergerak dalam politik terlihat dalam Kongres IV di Yogyakarta pada tahun 1924. Pada saat itu Agus Salim, seorang tokoh Serikat Islam berpidato dengan judul Islam dan Jong Java. Disebabkan oleh pidato itu, ketua Jong Java Samsurijal (Raden Sam) mengajukan dua usul  penting yaitu agar anggota-anggota yang berumur lebih dari 18 tahun diijinkan dalam aksi-aksi politik,dan perlu memasukkan program memajukan Islam dalam organisasi Jong Java. Kedua usul tersebut ditolak,dan kongres kemudian memutuskan Jong Java tetap tidak berpolitik dan netral terhadap agama. Akibat ditolak usul-usulnya, Raden Sam kemudian menyatakan diri keluar dari Jong Java dan mendirikan organisasi pemuda lain yakni Jong Islamiaeten Bond.
Setelah adanya kongres pemuda I tahun 1926, yang para anggota organisasi ini juga ikut, paham persatuan dan kebangsaan Indonesia semakin meningkat dikalangan anggotanya. Hal itu berakibat pada perubahan tujuan dan ruang gerak dari organisasi Jong Java ini pada masa selanjutnya. Dalam kongres VII tanggal 27-31 Desember 1926 di Surakarta, dibawah ketuanya Sunardi Djaksodipuro (Mr. Wongsonegoro) ditekankan mengenai perubahan tujuan dan ruang gerak organisasi. Tujuan Jong Java seharusnya tidak hanya terbatas untuk membangun cita-cita Jawa Raya saja, tetapi pada saatnya juga harus bercita-cita persatuan dan Indonesia merdeka. Kongres kemudian mengambil keputusan bahwa anggotanya yang berumur lebih dari 18 tahun boleh mengikuti rapat-rapat politik, sedangkan mereka yang dibawah umur itu hanya boleh mengikuti kegiatan-kegiatan dalam seni, olah raga dan kepanduan. Dengan demikian, sejak saat itu Jong Java telah memasuki babak baru, yakni secara resmi memasuki gelanggang politik. Sikap Jong Java terhadap perlunya persatuan khususnya dalam kalangan pemuda akan terlihat kemudian menjelang sumpah pemuda.

2.1 Organisasi Jong Sumatranen Bond

Jong Sumatranen Bond (JSB) adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra. Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta. JSB memiliki enam cabang, empat di Jawa dan dua di Sumatra, yakni di Padang dan Bukittinggi. Beberapa tahun kemudian, para pemuda Batak keluar dari perkumpulan ini dikarenakan dominasi pemuda Minangkabau dalam kepengurusannya. Para pemuda Batak ini membentuk perkumpulan sendiri, Jong Batak.


Awal Mula

Kelahiran Jong Sumatera Bond pada mulanya banyak diragukan orang. Salah satu diantaranya ialah redaktur surat kabar Tjaja Sumatra, Said Ali, yang mengatakan bahwa Sumatra belum matang bagi sebuah politik dan umum. Tanpa menghiraukan suara-suara miring itu, anak-anak Sumatra tetap mendirikan perkumpulan sendiri. Kaum tua di Minangkabau menentang pergerakan yang dimotori oleh kaum muda ini. Mereka menganggap gerakan modern Jong Sumatera Bond sebagai ancaman bagi adat Minang. Aktivis Jong Sumatera Bond, Bahder Djohan menyorot perbedaan persepsi antara dua generasi ini pada edisi perdana Jong Sumatra.

 

Surat kabar Jong Sumatra

Jong Sumatra terbit pertama kali pada bulan Januari 1918. Dengan jargon Organ van Den Jong Sumatranen Bond, surat kabar ini terbit secara berkala dan tidak tetap, kadang bulanan, kadang triwulan, bahkan pernah terbit setahun sekali. Bahasa Belanda merupakan bahasa mayoritas yang digunakan kendati ada juga artikel yang memakai bahasa Melayu. Jong Sumatra dicetak di Weltevreden, Batavia, sekaligus pula kantor redaksi dan administrasinya.

Mulanya, dewan redaksi Jong Sumatra juga merupakan pengurus (centraal hoofbestuur) JSB. Mereka itu adalah Tengkoe Mansyur (ketua), A. Munir Nasution (wakil ketua), Mohamad Anas (sekretaris I), Amir (sekretaris II), dan Marzoeki (bendahara), serta dibantu beberapa nama lain. Keredaksian Jong Sumatra dipegang oleh Amir, sedangkan administrasi ditangani Roeslie. Mereka ini rata-rata adalah siswa atau alumni STOVIA serta sekolah pendidikan Belanda lainnya. Setelah beberapa edisi, keredaksian Jong Sumatra dipisahkan dari kepengurusan Jong Sumatera Bond meski tetap ada garis koordinasi. Pemimpin redaksi pertama adalah Mohammad Amir dan pemimpin perusahaan dijabat Bahder Djohan.

Surat kabar Jong Sumatra memainkan peranan penting sebagai media yang menjembatani segala bentuk reaksi atas konflik yang terjadi. Dalam Jong Sumatra edisi 12, th 1, Desember 1918, seseorang berinisial Lematang mempertanyakan kepentingan kaum adat. Sambutan positif juga datang dari Mohamad Anas, sekretaris Jong Sumatera Bond. Anas mengatakan dengan lantang bahwa bangsa Sumatra sudah mulai bangkit dari ketidurannya, dan sudah mulai memandang keperluan umum.

Sumatra memang dikenal banyak menghasilkan jago-jago pergerakan, dan banyak di antaranya yang mengawali karier organisasinya melalui Jong Sumatera Bond, seperti Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin. Hatta adalah bendahara Jong Sumatera Bond di Padang 1916-1918. Kemudian ia menjadi pengurus Jong Sumatera Bond Batavia pada 1919 dan mulai mengurusi Jong Sumatra sejak 1920 hingga 1921. Selama di Jong Sumatra inilah Hatta banyak menuangkan segenap alam pikirannya, salah satunya lewat karangan berjudul “Hindiana” yang dimuat di Jong Sumatra no 5, th 3, 1920.

Sedangkan Mohammad Yamin adalah salah satu putra Sumatra yang paling dibanggakan. Karya-karyanya yang berupa esai ataupun sajak sempat merajai Jong Sumatra. Ia memimpin Jong Sumatera Bond pada 1926-1928 dan dengan aktif mendorong pemikiran tentang perlunya bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan. Kepekaan Yamin meraba pentingnya bahasa identitas sudah mulai terlihat dalam tulisannya di Jong Sumatra no 4, th 3, 1920. Jong Sumatra berperan penting dalam memperjuangkan pemakaian bahasa nasional, dengan menjadi media yang pertama kali mempublikasikan gagasan Yamin, mengenai bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.


2.1   Jong Celebes
Jong Celebes adalah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda pelajar yang berasal dari Selebes atau Pulau Sulawesi. Maksud dan tujuannya ialah mempererat rasa persatuan dari tali persasudaraan di kalangan  pemuda pelajar yang berasal dari Pulau Sulawesi. Tokoh-tokohnya misalnya Arnlod Monotutu, Waworuntu, dan Magdalena Mokoginta (yang kemudia dikenal dengan Ibu Sukanto, Kepala Kepolisian Wanita Negara RI pertama).
2.2   Jong Paguyuban Pasundan
 Paguyuban Pasundan (ejaan aslinya Pagoejoeban Pasoendan) adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak tanggal 20 Juli 1913, sehingga menjadi salah satu organisasi tertua yang masih eksis sampai saat ini. Selama keberadaannya, organisasi ini telah bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Paguyuban ini berupaya untuk melestarikan budaya Sunda dengan melibatkan bukan hanya orang Sunda tapi semua yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda.

Awal Berdiri

Secara tidak langsung, kelahiran Paguyuban Pasundan dipengaruhi oleh pendirian Budi Utomo pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908, yang dianggap sebagai tonggak awal kebangkitan bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan. Pada awalnya, cukup banyak orang Sunda yang bergabung. Cabang-cabang Budi Utomo juga banyak bermunculan di Jawa Barat, seperti di Bandung dan Bogor. Namun beberapa tahun kemudian, keanggotaan orang Sunda dalam Budi Utomo menurun drastis. Hal ini disebabkan karena menurut mereka, dari segi sosial-budaya, organisasi tersebut hanya memuaskan penduduk Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Atas inisiatif siswa-siswa Sunda di STOVIA (School Tot Opleiding voor Indlandsche Artsen) – sekolah kedokteran zaman Belanda di Batavia (Jakarta), diupayakan pembuatan organisasi untuk orang-orang Sunda. Selanjutnya, para siswa yang berusia sekitar 22 tahun itu, berkunjung ke rumah Daeng Kandoeroean Ardiwinata, yang saat itu sudah dianggap sebagai sesepuh orang Sunda. Dalam kunjungan tersebut, dinyatakan maksud pendirian perkumpulan orang Sunda sekaligus meminta D. K. Ardiwinata untuk menjadi ketua organisasi.
Setelah D. K. Ardiwinata menyanggupi, maka di rumahnya di Gang Paseban, Salemba, Jakarta, pada hari Minggu tanggal 20 Juli 1913 diadakan rapat untuk pendirian perkumpulan. Dalam rapat itu disepakati pendirian organisasi yang kemudian dinamai “Pagoejoeban Pasoendan”. Saat itu ditetapkan D. K. Ardiwinata sebagai penasehat dan Dajat Hidajat (siswa STOVIA) sebagai ketua.
Pada tanggal 22 September 1914, pengurus paguyuban meminta izin kepada pemerintah untuk dapat melakukan kegiatannya secara sah. Dengan surat keputusan nomor 46 tanggal 9 Desember 1914, izin tersebut diberikan. Selanjutnya, sampai tahun 1918, organisasi ini lebih sebagai perkumpulan sosial-budaya.

2.5 Organisasi Pemuda Daerah Lainnya
            Setelah lahirnya Trikoro Dharmo yang kemudian menjadi Jong Java, selain Sumatranen Bond tumbuhlah organisasi-organisasi pemuda dari daerah lain. Munculnya sejumlah organisasi pemuda kedaerahan ini memang pada mulanya ada kesan persaingan lokalitas dan etnis, tetapi pada masa selanjutnya justru menjadi wahana bagi tercapainya persatuan bangsa yang mencapai titik kulminasinya pada Sumpah Pemuda 1928. Organisasi-organisasi itu adalah Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Batak, Pemuda Betawi, Sekar Rukun dan Pemuda Timor.
            Jong Ambon didirikan pada tanggal 9 Mei 1920. Dilihat dari latar belakang kelahirannya, organisasi ini merupakan jawaban atas sejumlah organisasi orang Ambon yang telah dibentuk sebelumnya, yang umumnya pro Belanda. Pendirinya adalah A.J. Patty, seorang pemuda dari Maluku. Mula-mula ia menidirikan Serikat Ambon di Semarang, kemudian melalui organisasi politiknya itu ia berusaha mencoba mempersatukan semua organisasi orang Ambon, dan menjadi organisasi politik yang pertama. Ia berkampanye bukan hanya di daerah Jawa, tapi juga sampai ke Ambon. Karena di anggap menentang kolonial Belanda, pada bulan Oktober tahun 1920 ia ditangkpa dan diasingkan, semula ke Ujung Pandang, kemudian ke Bengkulu,lalu ke Palembang dan terakhir ke Flores.  Ditangkapnya tokoh itu menyebabkan mundurnya organisasi tersebut,sampai muncul tokoh lain yaitu Mr. Latuharhari.
            Seperti halnya Jong Ambon, antara tahun 1918-1919 para pemuda di wilayah Indonesia Timur lainnya juga mendirikan organisasi pemuda, yaitu Jong Minahasa dan Jong Celebes. Jong Minahasa didirikan pada tanggal 24 April 1919. Hadirnya organisasi ini merupakan kelanjutan dari organisasi Rukun Minahasa yang telah dibentuk pada tanggal 1912 di Semarang. Lima tahun kemudian muncul organisasi Minahasa Celebes di Jakarta.
            Kedua organisasi itu tidak dapat berkembang luas. Hal itu karena jumlah pelajar dari Sulawesi dan Minahasa tidak begitu banyak, salah satu tokoh terkemuka pemuda Minahasa adalah Ratu Langie.
            Sementara itu pada tahun 1920 muncul organisasi pemuda dari daerah lain yakni Sunda. Mereka membentuk organisasi di Jakarta denagn nama Sekar Rukun. Melihat perkembangan sejumlah organisasi kedaerahan itu, pemuda Jakarta di bawah pimpinanHusni Thamrin membentuk organisasi pemuda bernama Pemuda Betawi. Dua organisasi lain yang perlu disebut adalah Timorsccb Verbond pada tanggal 8 juni 1922 yaitu suatu perserikatan Timor di Makasar, dan Jong Bataks Bond pada tahun 1926.















5 komentar:

  1. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan












    saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    BalasHapus
  2. hal yg tidak pernah terbayangkan kini menjadi kenyataan,dengan keluarga saya untuk AKY SANTORO kami ucapkan banyak terimah kasih karna berkat BANTUAN AKY SANTORO ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari segala HUTANG HUTANG. karna nomor togel yang di berikan KY SANTORO YAITU-4D. nya BENAR BENAR TERBUKTI TEMBUS 100% DAN SAYA MEMENANGKAN.125 juta.ALLHAMDULILLAH saya bisa menutupi semua tuhang hutang saya.dan MOTOR saya yg dulunya aku gadaikan,kini sudah di tebus kembali.dan kami juga sudah membuka usaha kecil kecilan,kami tidak menduga KY SANTORO TELAH MERUBAH NASIB KAMI DALAM SEKEJAP.dan hanya AKY SANTORO Lah DUKUN TOGEL YANG PALING BERSEJARAH DI KELUARGA KAMI.ini adalah benar benar kisah nyata dari saya.dan saya tidak malu menceritakannya.semua tentang kesusahan yg perna saya jalani.karna di situlah saya mulai berfikir bahwa mungkin masih banyak saudara kami yg membutuhkan bantuan seperti saya.yang ingin seperti saya silahkan hub AKY SANTORO DI NOMOR(_0823_1294_9955_).DI JAMIN 100% TEMBUS.JIKA ANDA PENUH KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN SILAHKAN ANDA BUKTIKAN SENDIRI.DAN SAYA SANGAT YAKIN BAHWA ANGKA GHOIB YANG DI BERIKAN KY SANTORO DAPAT MERUBAH NASIB ANDA SEPERTI SAYA.SEBELUMNYA SAYA MOHON MAAF KALAU ADA PERKATAAN SAYA YANG KURANG SOPAN.TOLONG DI MAAF KAN.TERIMAH KASIH.THANK'Z ROOMX ZHOBATH.!!!




    hal yg tidak pernah terbayangkan kini menjadi kenyataan,dengan keluarga saya untuk AKY SANTORO kami ucapkan banyak terimah kasih karna berkat BANTUAN AKY SANTORO ALHAMDULILLAH keluarga kami bisa lepas dari segala HUTANG HUTANG. karna nomor togel yang di berikan KY SANTORO YAITU-4D. nya BENAR BENAR TERBUKTI TEMBUS 100% DAN SAYA MEMENANGKAN.125 juta.ALLHAMDULILLAH saya bisa menutupi semua tuhang hutang saya.dan MOTOR saya yg dulunya aku gadaikan,kini sudah di tebus kembali.dan kami juga sudah membuka usaha kecil kecilan,kami tidak menduga KY SANTORO TELAH MERUBAH NASIB KAMI DALAM SEKEJAP.dan hanya AKY SANTORO Lah DUKUN TOGEL YANG PALING BERSEJARAH DI KELUARGA KAMI.ini adalah benar benar kisah nyata dari saya.dan saya tidak malu menceritakannya.semua tentang kesusahan yg perna saya jalani.karna di situlah saya mulai berfikir bahwa mungkin masih banyak saudara kami yg membutuhkan bantuan seperti saya.yang ingin seperti saya silahkan hub AKY SANTORO DI NOMOR(_0823_1294_9955_).DI JAMIN 100% TEMBUS.JIKA ANDA PENUH KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN SILAHKAN ANDA BUKTIKAN SENDIRI.DAN SAYA SANGAT YAKIN BAHWA ANGKA GHOIB YANG DI BERIKAN KY SANTORO DAPAT MERUBAH NASIB ANDA SEPERTI SAYA.SEBELUMNYA SAYA MOHON MAAF KALAU ADA PERKATAAN SAYA YANG KURANG SOPAN.TOLONG DI MAAF KAN.TERIMAH KASIH.THANK'Z ROOMX ZHOBATH.!!!

    BalasHapus
  3. Sy sebagai suku jawa perantau, mrasa sedih ,,
    Mngapa org jawa yg bgtu bnyknya, yg punya duit, yg punya kuasa, yg punya kndali, kan ada,,,

    Tp gk aatupun ada organisasi yg di anggap, atau di segani, dari suku jawa,,
    Di mna mna suku jawa di hina, di kucilkan, di remeh kan, dan gk di anggap,,
    Meski smua suku tau, para ptinggi di begri ini bnyk org,,
    Tp justru itu yg smakin mmbuat org jawa di kucilkan di caci,,
    Dengan sbutan hawaisme,,
    Bagi org asli suku jawa, lahir besar mati di jawa mungkin ini gk brpengaruh apapun, karna mreka hidup di lingkungan satu suku,,
    Tp bagi org2 jawa yg lahir dan bergaul di prantauan, di propinsi lain, maka ini adalah satu tekanan luar byasa,,
    Contoh saja di banten, di jkrta,ato di lampung,,
    Di skolah, di tmpat kerja, di manapun,
    Kturunan org jawa pasti dan sangatt pasti
    Mndapatkan ejekan dr tman dan lain2,,
    Misal,,
    Ah,, jawa lu,,
    Jawa sialan luh,,
    Jawir luh,,
    Jawa kampret lu,
    Dll,,
    Coba,, klo misalkan suku lain,,
    Misal btawi, sunda, madura, lampung, ombon apalagi,,
    Sy rasa gk da satu pun yg brani bilang,
    Ah ambon sialan lu,
    Btawi ksmpret lu.
    Ato madura lu,,
    Dll,,

    Ini yg sy rasakan,,
    Karna sy mrantau di jkrta, banten, dan lahir di lmpung,
    Di jawa sy di anggap tamu,
    Fi jkarta sy bilang endonan,
    Di banten sy di bilang pendatang,,
    Di lampung tmpat sy lahir jg sy di bilang transmigran,,
    Gak satupun yg mnganggap kami para oerantau,
    Gk satupun suku di indonesia ini yg segan dngn suku jawa,,
    Karna apa,, ?
    Karna kita orang jawa, gk mau tegas, gk kompak, dan gk bersifat elit,,
    Suku yg lbih primitif dr jawa,, buanyakkk
    Tp mreka sllu mmbusungkan dada di mnapun mreka brada,,
    Karns mreka di sgani,
    Karna mreka gk takut darah,
    Padahal dr jaman penjajahan bahkan dr jaman
    Kerajaan org jawa sllu di depan, gk takut mati,,
    Knpa sekarang bgtu hina kami,,
    Di anggap babu,, di cap tkg bangunan,,
    Dan di anggap pnsatang di mna mna,,
    Wlw hampir smua presiden dr org jawa, tp lbih
    Terkenal babunya ,tkg becak, dan tkg bangunan, ktimbang pejabat,,

    Hoyyy para pemuda jawa,, kluarlah dari hinaan ini,,,
    Ojo wedi getih cokk,,
    Hoyy jawa2 yg berkuasa, yg punya bintang,,di pundaknya,,
    Cobalah kau kluar dr kursi singggahsanamu,,
    Dan angkatlah derajat dan wibawa kami suku mu,,
    Buatlah suku2 lain segan, dan hormatt,,kpada kita. Bukan mnghina kami jikalau mreka sedang bersama sama,,
    Buatlah organi sasi jawa bersatu, seoerti madura,
    Buatlah bppkb sperti orang sunda,buatlah fbr, atau forkabi sperti betawi,,

    Salam bersatu,,


    BalasHapus