Hubungan Freemason dengan The Knight Templar
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
freemason atau freemasonry adalah salah satu bagian dari Secret
Societies (Organisasi Rahasia). Karena sifatnya yang rahasia, maka
sedikit sekali informasi yang secara faktual dapat diperoleh pihak luar.
1. The Knight Templar (Ksatria Templar)
2. Agama The Knight Templar
3. Agama Freemason
4. Presiden Amerika
5. Friedrich Wilhelm Nietzsche
Tentang definisi freemason itu sendiri terdapat berbagai pendapat.
Namun, disepakati bahwa freemason merupakan gerakan rahasia untuk
memenangkan cita-cita Yahudi dengan identitasnya yang anti-Kristus dan
menentang dominasi Gereja Roma Katolik serta agama-agama yang dianggap
menghalangi cita-cita “dunia baru”. Tujuan utama para mason adalah
melindungi Yahudi dan ajarannya, dan mengembangkan paham ajaran
naturalis dan nihilis yang dikemas dalam bentuk paham
matrialis-rasional, seperti unitarian dan universalist, kemanusiaan, dan
kebebasan.
Menurut mereka, freemason mengajarkan kebebasan dalam arti yang
sebenarnya. Manusia harus bebas dari segala dogma agama. Mereka tidak
boleh menjadi budak dari paham-paham yang tidak masuk akal dan tanpa
bukti empiris. Untuk itu, mereka yakin bahwa manusia unggul (uber
mensch), sebagaimana yang dicita-citakan Friedrich W Nietzsche harus
diwujudkan. Manusia lemah yang diperbudak oleh agama harus disingkirkan.
Di dunia ini hanya ada satu tipe bangsa yang unggul, yaitu mereka yang
mau menerima ajaran freemason. Ajaran falsafahnya adalah kesamaan hak,
kesetaraan derajat dengan semboyan liberte, egalite, fraternite
(kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
Berdirinya organisasi ini sudah sangat lama, walaupun nama sebelumnya
tidak memakai nama freemason. Beberapa kalangan mengakui bahwa freemason
sudah didirikan sejak tahun 43 Masehi oleh Raja Herod (King Herod
Agrippa) bersama-sama dengan delapan pendeta Yahudi. Dari catatan kuno,
terdapat fakta bahwa gerakan ini mulai muncul di permukaan sebagai
penentang ajaran Kristus yang berada di tengah-tengah masyarakat,
kemudian dibubarkan oleh sebuah ordo kerajaan gereja, sesuai lembaran
Dekrit Gereja no. XXXVI vol. 25-Concillium Avenionense; pada tahun 1326.
Untuk sementara, setelah De Molay sebagai anggota freemason tingkat
“grand master” dibakar hidup-hidup oleh gereja, freemason menghilang dan
muncul kembali tiga ratus tahun kemudian, yaitu pada tanggal 16 Oktober
1646 di Inggris.
1. The Knight Templar (Ksatria Templar)
Freemason sebagai organisasi rahasia, agama, sekaligus ideologi, tidak
dapat dipisahkan dari The Knight Templar (Ksatria Templar). Ksatria
Templar atau The Knight Templar adalah legiun pasukan perang, intelijen,
pengawal kepercayaan raja yang ikut serta secara aktif menjadi pasukan
Perang Salib (The Crusader), terutama mendampingi panglima Aliansi
Kerajaan Kristen Eropa melawan para mujahidin Salahudin yang legendaris.
Para ksatria ini sangat disiplin, seperti tentara khusus. Mereka
mencukur rambutnya, tetapi membiarkan jenggotnya tumbuh subur –sesuatu
yang berbeda dengan laki-laki pada umumnya yang justru senang dengan
mode tanpa kumis dan jenggot. Mereka disumpah untuk menegakkan
prinsip-prinsip ksatria, patuh, dan bertujuan untuk raja dan gereja.
“Ksatria Templar telah disumpah untuk hidup sederhana, kesucian, dan
pengabdian. Mereka diwajibkan untuk mencukur seluruh rambutnya dan
membiarkan jenggotnya tumbuh subur yang membedakannya dari kebanyakan
kaum laki-laki pada saat itu, yang justru menampilkan wajahnya yang
kelimis.” (The Knight Templars were sworn to poverty, chastity, and
obedience. They were obliged to cut their hair but forbidden to cut
their beards, thus distinguishing themselves in an age when most men
were clean shaven –Michael Baigent hlm. 63).
Setelah Perang Salib berakhir, para Ksatria Templar kembali ke Eropa dan
menjadi rentenir, bahkan memegang kunci keuangan kerajaan. Pengalaman
pengelolaan keuangan tersebut diperolehnya, selama mereka ikut bertempur
membantu dan mendampingi Raja Richard si Hati Singa (Richard Coeur de
Lion atau Richard The Lion Heart) melawan para mujahidin Islam. Pada
saat itu, mereka menyaksikan kemajuan manajemen keuangan serta
perkembangan ilmu pengetahuan umat Islam. Belajar dari umat Islam
tersebut, para Ksatria Templar menjadikan kota Paris sebagai pusat lalu
lintas keuangan. Mereka pun dikenal sebagai ahli dalam bidang penukaran
uang (money changer) sebagai cikal bakal dunia perbankan, mereka
mendirikan Usury sebuah sistem simpan-pinjam uang dengan bunga tinggi
atau riba’iyah; mungkin dari sini pula munculnya istilah treasury.
Bahkan, alat tukar berupa cek (cheque), sebagaimana dikenal kita dewasa
ini berasal dari penemuan umat Islam yang dikembangkan mereka.
“Para Templar dikenal sebagai ahli bidang penukaran uang dan pencetus
perbankan, dan menjadikan Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan
Eropa. Ini kemungkinan munculnya cek (cheque), yang digunakan hingga
saat ini, yang ditemukan oleh pemerintah (Islam).”
(The Templar thus became the primary money-changers of the age, and the
Paris preceptory became the centre of European finance. It is even
probably that the cheque, as and use it today, was invented by the order
–Michael Baigent, hlm. 67).
Dengan dukungan Raja Bernard dari Clairvaux –raja yang sekaligus
dianggap sebagai perpanjangan tangan Paus dan juru bicara gereja
(Christendom) –para ksatria semakin leluasa melebarkan kegiatan usaha
finansialnya tersebut. Bahkan, mereka bertambah berkibar setelah
berhasil pula mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya baru sebagai
hasil kontak dengan umat Islam dan Yahudi di Yerusalem. Sehingga untuk
pertama kalinya mereka mengenal sabun, minyak wangi, karpet, dan
sebagainya. Di bidang ilmu pengetahuan, mereka mengenal racikan obat
secara kimiawi, ilmu perbintangan, matematik, dan sebagainya. Bahkan,
mereka tidak hanya bergerak dalam usaha keuangan, tetapi juga
mengembangkan pola pikirnya. Melalui hubungannya yang dipelihara secara
simpatik dengan orang-orang Islam dan Yahudi, mereka menjadi pusat
pengembangan berbagai gagasan pemikiran baru, berbagai dimensi baru di
bidang ilmu pengetahuan.
Karena kepiawaian mereka di dalam mengelola keuangan dan perbankan
tersebut, kesejahteraan serta kehidupan mereka semakin meningkat, bahkan
mampu menguasai beberapa sektor penting kerajaan karena kekuatan
finansial mereka. Hal ini menyebabkan kecemburuan raja dan Paus yang
melihat jaringan kekuasaan para ksatria (veteran) Perang Salib
dianggapnya dapat mengancam wibawa raja dan gereja.
Paus dan raja mulai merasa terganggu serta dicarikannya dalih bahwa
kegiatan para Templar tersebut sebagai “rentenir” yang membahayakan
rakyat. Lintah darat yang harus dibasmi. Akibatnya, para Ksatria Templar
membuat semacam pertemuan rahasia yang disebut dengan Lodgez22 untuk
merencanakan tindakannya menghadapi ancaman gereja dan raja tersebut. Di
satu sisi, pertemuan rahasia ini menjadi alasan bagi Raja Phillip untuk
menangkap para Ksatria Templar tersebut, apalagi pada saat itu Phillip
sedang dalam kesulitan keuangan yang merasa dibatasi oleh gerakan
rahasia Templar. Tanggal 13 Oktober 1307, seluruh veteran tentara salib
yang disebut sebagai Ksatria Templar berhasil ditangkap, disiksa, dan
dibakar di lapangan kerajaan.
Dan pada tanggal 19 Maret 1314, pimpinan tertinggi (grand master)
KsatriaTemplar, yaitu Jacques de Molay ditangkap dan dibakar di hadapan
rakyat. Pada saat De Molay akan dibakar, dia mengutuk Raja Phillip dan
Paus (pada watu itu Paus Clement) bahwa keduanya akan mati mengikuti
dirinya pada tahun yang sama. Ternyata, kutukan de Molay menjadi
kenyataan. Clement mati sebulan setelah pembakaran de Molay, sedangkan
Phillip IV mati enam bulan setelah peristiwa pembakaran pimpinan
tertinggi Templar tersebut. Karena kutukan tersebut terbukti, Jaques de
Molay dianggap sebagai pahlawan agung yang penuh dengan misteri di
kalangan anggota freemason. Tata cara ritual, disiplin, serta
kerahasiaan para KsatriaTemplar menjadi aspirasi para anggota freemason
modern saat ini.
Sejak itu, para ksatria melakukan gerakan sangat rahasia dan berlangsung
secara turun-menurun, mewariskan semangat “tradisi kepahlawanan” dengan
berbagai tata cara ritual, tangguh, dan berdisiplin, sebagaimana
layaknya jiwa seorang ksatria.
“Para sejarawan merasa yakin bahwa inilah pangkal muasal berdirinya dan
berkembangnya gerakan freemason, terutama freemason Scottish Rite yang
didirikan oleh Charles Redclyffe pada tahun 1725 dan berpusat di Paris.”
(It is probable that “Scottish Rite” freemason was originally
promulgated, if not indeed devised, by Charles Redclyffe. In any case
Redclyffe, in 1725, is said to have founded the first Masonic Lodge on
the continent in Paris –Baigent, hlm. 140).
Dengan demikian, tampaklah dengan sangat jelas bahwa gerakan freemason
merupakan gerakan rahasia yang lahir dari sejarah perjuangan melawan
semua agama. Walaupun pada awalnya membantu para prajurit Kristen untuk
melawan para mujahidin Islam di bawah pimpinan Salahudin al Ayyubi,
ternyata dalam perkembangannya justru berbalik melawan dominasi kerajaan
dan Gereja Roma Katolik yang dianggapnya sebagai tirani. Hal ini
terjadi sejak kekuasaan gereja merasa disaingi oleh perkembangan The
Knight Templar yang mampu menguasai seluruh aspek keuangan melalui
pendirian lembaga Usury, lembaga yang meminjamkan uang dengan sistem
bunga .
2. Agama The Knight Templar
Para sejarawan masih memperdebatkan agama The Knight Templar tersebut.
Walaupun mereka ikut berjuang membela kepentingan Christendom
bersama-sama dengan Raja Richard si Hati Singa, tetapi agama atau lebih
tepat kepercayaan mereka masih diragukan. Terlebih diperoleh catatan
tentang pengakuan seorang kstaria yang berkata:
“Kalian telah mempercayai yang salah, sebab dia (Kristus) hanyalah nabi
palsu. Berimanlah hanya kepada Tuhan di surga dan bukan kepada dia
(Kristus). Jangan beriman kepada seorang yang bernama Yesus, yang
disalib orang Yahudi di Outremer (tanah yang menghadap ke laut atau
Yerusalem). Dia bukan Tuhan dan tidak akan menyelamatkan kamu.” (You
believe wrongly, because he (Christ) is indeed a false prophet. Believe
only in God in heaven, and not in him. Do not believe that the man Jesus
whom the Jews crucifzed in Outremer is God and that he can save you
–Baigent, hlm. 83).
Sikap yang bermusuhan dari kerajaan dan gereja Kristen kepada Ksatria
Templar, bahkan sejak de Molay yang merupakan anggota tingkat “grand
master” atau pimpinan tertinggi mereka dibakar hidup-hidup, pihak
ksatria semakin menampakkan wujud aslinya yang anti-agama, utamanya
agama Kristen, mereka pun semakin anti-Kristen.
Para Ksatria Templar tersebut beragama secara mistik, bahkan menyembah
setan yang mereka anggap merupakan dewa penolong dan yang akan
melahirkan kekuatan serta kemakmuran. Pokoknya, mereka memutarbalikkan
segala ajaran serta norma-norma yang berlaku, serta menafsirkan Alkitab
menurut semangat mistik (occultisme).
Salah satu dewa sesembahan mereka disebut Baphomet yang penampakkan atau
gambarannya dihubungkan dengan dongeng serta pengaruh dari Kitab
Perjanjian Baru Kitab Wahyu 12-13, di mana akan datang binatang dengan
tanda-tanda tertentu yang akan membebaskan manusia dari segala tirani
dan dogma agama Dalam perkembangan-nya, freemason menjadikan
simbol-simbol setan sebagai bagian dari ritus mereka.
Banyak orang menafsirkan Baphomet sebagai pengaruh dari Perang Salib. Di
mana para Ksatria Templar merasa kagum dengan ajaran Nabi Muhammad,
kemudian menjadikan nama “Muhammad” sebagai nama dari sesembahan mereka.
Sehingga kata Baphomet merupakan nama yang terinspirasi dan Mohamet
atau Abufzhamet yang artinya “bapak kebijaksanaan”. Mereka merasa yakin
dengan alasan terebut, dikarenakan nama Baphomet baru dikenal setelah
Perang Salib.
"Pernyataan para sejarawan tersebut patut diragukan mengingat nama
Baphomet sudah lama dikenal; dalam bahasa Yunani berarti
‘kebijaksanaan’. Pengertian Baphomet yang dihubungkan berasal dari
Mohamet atau Abufihamet merupakan cara berpikir yang melecehkan kesucian
Nabi Muhammad saw, sebuah rencana dan konspirasi orang-orang yang
mendiskreditkan kesucian Rasulullah."(Despite the claim of certain older
historian. It seems clear that Baphomet was not a corruption of the
name Muhammed . On the other hand, it might have been a corruption of
the Arabic abufihamet pronounced in Moorish Spanish as bufihimat. This
means “Father of Understanding” or “‘The father of Wisdom” and “father”
in Arabic is also taken to imply “source” –Baigent, hlm. 67).
Alasan menghubungkan Baphomet dengan Mohamet tidak dapat dibuktikan
secara ilmiah historis. Penafsiran spekulatif dihubungkan pula dengan
rasa benci, dendam, tetapi juga kagum terhadap kaum muslimin di bawah
pimpinan Salahuddin al Ayyubi yang menunjukkan sikap ksatria, tangguh,
dan tidak terkalahkan, sehingga mereka menyangka bahwa Nabi Muhammad itu
adalah dewa kekuatan yang disembah umat Islam. Tentara Templar itu
melihat para tentara Islam di bawah Salahuddin al Ayyubi yang membawa
panji dan bendera yang berlambangkan bulan bintang, kemudian menyangka
bahwa panji-panji itu, beserta Nabi Muhammad merupakan dewa-dewa
kemenangan umat Islam.
Kemudian setelah kembali ke tanah air mereka, dibuatlah rekayasa
sesembahan mereka yang baru dengan menciptakan gambaran bapak dewa
Muhammad yang disebut “Abu Muhammad”, atau “Abufuhamet” yang kemudian
menjadi Baphomet. Lambang Baphomet menunjukkan anti Islam dengan cara
membelah bulan, di sebelah kiri atas dibuatkan gambar bulan yang
benderang sedangkan di sebelah kanan bawah adalah lambang bulan yang
gelap, seakan-akan sebuah simbol untuk menghancurkan “bulan bintang”
sebagai lambang Islam, yang semula benderang diantara bintang-bintang
untuk dihancurkan sehingga tidak lagi berbinar dan jatuh ke bumi.
Kita tidak ingin mengulas lebih mendalam tentang makna Baphomet sebagai
sesembahan agama kaum Templar tersebut, karena jelas di dalam nuansa
batinnya terdapat rasa benci, dendam, dan kagum yang bercampur-baur
akibat kekesalan mereka melihat kenyataan kekalahan prajurit pilihannya
oleh Umat Islam yang sederhana dan berasal dari gurun pasir, yang mereka
anggap tidak mempunyai pengetahuan berperang, serta primitif. Akan
tetapi, kenyataannya mereka sangat tangguh, bahkan mempunyai sistem
administrasi yang jauh lebih modern dari yang mereka perkirakan,
termasuk sistem pengelolaan anggaran dan keuangan yang mereka tiru dalam
bentuk perbankan (Usury).
Apa pun ulasan para sejarawan itu, yang pasti Baphomet merupakan berhala
yang merepresentasikan semangat setan, karena sebagaimana banyak
tulisan dan dokumen bahwa freemason menganut ajaran setan dan berkembang
sampai saat ini dengan organisasi serta pola pemikirannya yang disebut
freethinker (para pemikir bebas nilai).
Nama God (Tuhan) seringkali diasosiasikan dengan nama goat (kambing)
yang sekaligus dijadikan sebagai lambang penyembahan atau berhala. Atau
merepresentasi-kan scape goatism (teori mencari kambing hitam), sesuai
dengan teori konspirasi dalam gerakan rahasia mereka.
Anton Szandor La Vey, pendiri Satanic Worship (1966) dan pengarang The
Satanic Bible menyebutkan: ”Simbol Baphomet dipakai oleh The Knight
Templar untuk mewakili ajaran setan. Melalui periode waktu yang
berabad-abad lamanya, simbol-simbol tersebut ditafsirkan dengan berbagai
nama, misalnya: dewa Kambing Mendes, Kambing Hitam, Kambing Judas, dan
sebagainya.” (The symbol of Baphomet was used by The Knight Templar to
represent satan. Through the ages this symbol has been called by
different names. Among these are: the Goat of Mendes, The Black Goat,
The Judas Goat, and perhaps most appropiately The Scapegoat –La Vey, The
Satanic Bible, hlm. 45).
Dari penelitian yang saksama, dapat disimpulkan bahwa agama freemason
merupakan bentuk dari sinkretisme, paganisme yang disesuaikan, juga
ajaran yang bertumpu pada kebebasan berpikir Universalisme,
unitarianisme, sekularisme yang menjadikan manusia benar-benar manusia
apabila terbebas dari dogma agama dan tirani kekuasaan.
Lambang-lambang keagamaan mereka diselubungkan dengan memakai tanda
salib terbalik sebagai bentuk perlawanan terhadap kaum Kristen yang
mempercayai Yesus sebagai Kristus. Karena bagi mereka, Yesus adalah nabi
palsu dan sekaligus memanipulasi keluhuran nama Kristus yang
sebenarnya. Mereka mengakui dirinya sebagai anti-Kristus.
Dalam abad modern ini, mereka mendakwahkan keyakinannya secara lebih
rasional dan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi, dengan sasaran
utamanya para pemuda dan tokoh masyarakat sebagai juru bicaranya. Tujuan
yang mulai dikampanyekan antara lain: universalisme, humanisme, dan
unitarianisme.
Secara garis besar, patut diketahui ajarannya tersebut menyelusup ke
berbagai pranata kehidupan dengan menanamkan paham yang secara politis
dan sosial ingin mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang bebas
dari segala dogma dan tirani.
Pemikiran ini dikembangkan lebih modern oleh organisasi freemason adalah
gerakan kemanusiaan baru, membebaskan dari keimanan buta yang
dianggapnya sebagai perbudakan dan penjara kebebasan berpikir, khususnya
perlawanannya terhadap dominasi gereja Katolik dan tirani lainnya yang
tidak demokratis.
Nama freemason sebagai organisasi modern, diduga secara resmi mulai
dipakai pada tahun 1673 dengan jumlah anggota rahasianya 27 orang. Sejak
itu, mereka mengkaitkan nama lodge –yang dapat diartikan sebagai tempat
pertemuan para anggota atau penginapan untuk pembicaraan yang sangat
rahasia. Dokumen rahasia yang ditemukan dan dapat dipercaya tentang
eksistensi gerakan rahasia freemason adalah “The Grand Lodge of the
Modern”, baru diperoleh secara pasti pada tanggal 24 Juni 1717 di
Inggris. Sejak itu, gerakannya semakin pesat setelah Duke of Sussex
menjadi anggota pada tingkatan “grand master” dan melepaskan segala
atribut keterkaitannya dengan gereja Kristen, sekaligus memberikan
aspirasi tentang paham freemason yang bersifat universalis.
Sebagaimana tingkatan Iluminasi, keanggotaan freemason dibagi dalam tiga
tingkatan, yaitu: Apprentice, Fellowcraft, dan Master Mason –atau
disebut juga “grand master atau grand lodge”. Setiap tingkatan harus
mengikuti berbagai program, yaitu: indoktrinasi, sumpah keanggotaan, dan
ritus tertentu yang biasanya memakan waktu dua tahun.
Keanggotaannya sangat selektif dan hanya orang-orang yang dianggap
sebagai the good men (orang hebat) yang paling pantas untuk menjadi
anggota rahasia mereka.Pada saat ini, perkembangan freemason sudah
merambah ke seluruh pelosok dunia. Pusat kegiatannya, di samping
beberapa kota besar di Amerika, misalnya New York, juga di Eropa yang
berpusat di Jenewa, Paris, dan London. Tahun 1968, cendekiawan dan
industriwan dari Italia, Dr. Aurelio Peccei (1908-1984) dan Alexander
King mendirikan The Club of Rome (Perkumpulan Roma) yang merupakan salah
satu organisasi terkemuka dan bergengsi dari konspirasi pemikiran
Iluminasi, sebagaimana dikatakan oleh William Coper:
“Kelompok Roma merupakan barisan terdepan Iluminasi" (The Club of Rome is a front for the Illuminati).
“Para anggotanya terdiri dari kelompok ilmuwan, pakar ekonomi,
pengusaha, tokoh pemerintahan yang masih aktif, maupun pensiunan yang
mewakili lima benua yang benar-benar mempunyai perhatian terhadap masa
depan dunia global.” (With a group of scientist, economist, businessmen,
international civil servant, heads of state, and former of state from
five continents but with similar concerns for the global future –Trevor
W. Mc Keown).
Tanggal 28 Februari 1997, Presiden Soka Gakkai International telah
diangkat sebagai anggota kehormatan (honorary member) Perkumpulan Roma,
yang saat itu diketuai Dr Diez Hochleitner
Hal ini membuktikan kepercayaan para anggota mason terhadap Jepang
walaupun bukan orang Yahudi (goyim), mengingat Jepang mempunyai jaringan
ekonomi dan industri yang mendunia. Soka Gakkai itu sendiri merupakan
yayasan agama Budha yang mempunyai paham yang sama dengan Iluminasi,
yaitu menciptakan nilai-nilai kemanusiaan yang baru, bersifat universal
dan berlandaskan kasih sayang. SokaGakkai artinya kelompok kreatif penuh
inovasi.
Pada tahun 1973, dibentuk poros kegiatan disentralisasi di “tiga kutub
koordinasi” yang disebut dengan Threelateral Commission yang terdiri
dari Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat), Uni Eropa, dan Jepang
dengan anggotanya berjumlah 330 yang terdiri atas negarawan, politisi,
ilmuwan, dan para tokoh internasional. Tahun 1995, seluruh anggotanya
mengadakan pertemuan besar di Copenhagen; tahun 1996 di Vancouver dan
tahun 1997 di Tokyo. Setiap pertemuan digelar berbagai makalah dan
mengambil tema aktual, misalnya pada tahun 1994 membahas reformasi di
Rusia. Kemudian pada tahun 1995, membahas masalah pengamanan energi
dalam kaitannya dengan globalisasi serta pasar angkatan kerja dan
implikasinya. Tahun 1997, konferensi besar diselenggarakan di Tokyo
dengan fokus pembahasan pada masa depan Asia Pasifik.
Kelompok ini mempunyai tiga kantor regional yang permanen, yaitu di New
York, Tokyo, dan Paris. Untuk Jepang dipimpin oleh Yotaro Kabayoshi (top
eksekutif pada Fuji Xerox Co. Ltd.), sedangkan Amerika Utara dipimpin
oleh Paul A. Volcker (top eksekutif J.D. Wolfenshon Inc. yang berkantor
di New York). Ketiga kelompok tersebut berada dalam pengawasan Iluminasi
dan organisasi mason (tingkat grand lodge) dan mempunyai semangat yang
sama dengan mengaku sebagai “pemerintahan rahasia” (the secret
government), yang mampu memberikan tekanan dan arah kepada negara-negara
di daerah pengawasan mereka.
Walaupun ada beberapa pimpinan organisasi yang bukan Yahudi (goyim),
pimpinan lingkaran dalam Iluminasi dan freemason harus tetap dijabat
oleh seorang Yahudi dan harus tetap mempunyai semangat organisasi
Yahudi, mengingat terbentuknya Iluminasi dan freemason hanyalah bungkus
lain untuk memenangkan zionis menuju “ordo dunia baru”.
Rabbi Isaac Wise (1819-1900) mengatakan:”Freemason adalah organisasi
Yahudi dari A sampai Z dari mulai sejarahnya, persyaratannya,
tingkatannya, derajat, sandi rahasianya, dan seluruh tata cara
upacaranya adalah berjiwa Yahudi.” (Freemason is a Jewish organization
from A to Z, its history, its requirements, its ranks, its degree, its
passwords or secret words, all its descriptions, except a secondary
single degree and a few words in the oaths passage, are Jewish –David
Musa Peacock, Satanic Voice, hlm. 194).
Nama gerakan rahasia zionis freemason untuk pertama kalinya dikukuhkan
secara formal pada kongres freemason di London tahun 1717 yang diketuai
Anderson. Sebagaimana cikal-bakal kelahirannya, yaitu The KnightTemplar
dan sesuai dengan jenjang derajat anggota Iluminasi yang telah ada, di
dalam kongres ini pun ditetapkan jenjang kepangkatan atau lebih tepatnya
tingkatan anggotanya yang terdiri dari:
a. Tingkat Blue Lodgeb.
b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)
a. Tingkat Blue Lodge
Sebelum memasuki dan dilantik menjadi anggota pada tingkat Blue Lodge,
para calon anggota yang disebut sebagai aspiran (pemberi aspirasi) harus
mengenal dan menghayati terlebih dahulu seluruh makna dari
simbol-simbol. Dan untuk menghilangkan kecurigaan, organisasi tingkat
pertama ini terbuka untuk umum, termasuk non-Yahudi (goyim). Para
aspiran tidak ikut campur dalam persoalan agama, sebagaimana organisasi
sosial yang ada. Mereka pun bergerak dalam bidang yang bersifat
universal atau umum, misalnya: pendidikan, sosial, kesatuan umat
manusia, perdamaian di muka bumi, memberantas kemiskinan, dan kebodohan.
Para aspiran yang lulus memasuki tingkat Blue Lodge adalah mereka yang
telah dijamin memiliki kepatuhan dan disiplin tinggi, dan dibagi dalam
tiga tingkat yaitu, sebagai berikut.
- Tingkat Pemula (Entered Apprentice).
- Tingkat Persaudaraan (Fellowcraft).(3) Tingkat Pimpinan (Master Mason) .
Para anggota Blue Lodge dapat mencapai tingkatan lebih tinggi dengan
cara melalui dua jalur, yaitu The Scotish Rite dan The York Rite. Dalam
fase ini, para anggota akan mendapatkan indoktrinasi serta penghayatan
mendalam terhadap sejarah The Knight Templar.
Di samping itu, mereka harus menunjukkan keinginannya yang kuat serta
mempunyai ikatan emosional terhadap organisasi. Setiap anggota dalam
freemason ditandai pula dengan berbagai simbol angka tingkatan. Mulai
dari tingkat empat, tujuh, delapan belas sampai tingkat di atas tiga
puluhan. Setiap kenaikan tingkat diberikan upacara ritual tersendiri.
Mereka akan dibaptis oleh saudaranya pada tingkatan yang lebih tinggi
yang biasanya diberikan kepada tingkat delapan belas yang berhak
membaptis. Bila selesai dibaptis, mereka berhak mendapatkan medali
“salib bunga mawar”, sedangkan yang duduk pada tingkatan tersebut diberi
predikat “penunggang kuda yang bijak”.
Selanjutnya dapat menjadi kepala perkumpulan freemason secara simbolis.
Mereka dapat terus mencapai jenjang lebih tinggi sampai pada tingkatan
tiga puluh tiga (33rd degree) melalui berbagai prestasi dan pemberkatan.
Demikian seterusnya, sehingga mereka mencapai predikat “guru yang
agung” yang biasanya diduduki oleh tingkatan sembilan puluh atau disebut
dengan julukan mumfis.
Mereka yang sudah berada dalam tingkatan ini dapat membentuk berbagai
organisasi dan setiap organisasi yang tersebar di seluruh dunia ini
memakai kode nomor internasional, misalnya Izis no. 367, Ben Gurion 443,
dan sebagainya.
b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
Royal Arch didirikan secara resmi dan terbuka pada tahun 1797 di
Amerika. Dan hanya para anggota yang sudah menduduki tingkatan ke-33
atau “Master Mason” dapat menjadi anggota kerajaan dan orang nonYahudi
(goyim) dapat menjadi anggota, tetapi jarang menjadi pimpinan. Diantara
mereka tidak dapat saling mengenal atau berhubungan secara lebih
mendalam, kecuali atas rekomendasi dari pimpinannya masing-masing yang
disebut sebagai “teman sejawat yang agung”. Pada tingkat ini anggota
dibagi dalam tiga tingkatan yaitu, sebagai berikut.
- Mark Master
- Past Master
- Most Excellent Master
Persyaratan keanggotaan freemason kerajaan sangat ketat. Mereka harus
mempunyai profesi atau ekspertis tertentu, dan bersifat unik, misalnya:
presiden atau pimpinan pemerintahan, Ilmuwan, dan sebagainya.
c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)
Puncak keanggotaan berada di dalam lingkaran dalam yang disebut dengan
alam semesta. Merekalah yang berhak menetapkan berbagai kebijakan,
perintah-perintah, serta konsep gerakan secara global. Dalam organisasi
ini pula pola pemikiran, rencana, dan falsafah digariskan sebagai satu
program (blue print) yang harus dilaksanakan sesuai dengan jenjang
organisasinya. Pada tingkat ini, mereka berhak menyandang gelar “grand
master” yang dibagi dalam tiga tingkatan, sebagai berikut.
- Tingkat The Royal Master
- Tingkat The Selected Master
- Tingkat The Super Excellent Master
Semangat pemikiran dan filsafat freemason yang ingin mengubah dunia
menjadi satu tatanan dunia baru yang bersifat universal: satu agama,
satu pemerintahan, dan satu warga dunia dengan tema-temanya yang aktual
dan memikat serta didukung oleh dana; media massa, dan kekuasan para
anggotanya yang menjabat jabatan puncak menyebabkan seluruh jaringan
kehidupan umat manusia berada dalam pengawasannya, sebagaimana lambang
“mata” yang dengan tajam mengawasi kehidupan dari atas piramida, seperti
tercantum pada lambang uang satu dolar Amerika. Pada tingkatan ini,
disebut pula sebagai “grand master” dan berhak menjadi ketua dari
sindikat
3. Agama Freemason
Sebagaimana ajaran induknya yaitu Iluminasi, gerakan freemason
menyatakan dirinya sebagai organisasi sosial yang sangat peduli dengan
kemanusiaan, kemerdekaan, dan masa depan umat manusia. Freemason tidak
dapat dikelompokkan sebagai agama Kristen, bahkan secara terselubung,
mereka justru menentang agama Kristen, utamanya yang mempercayai Yesus
sebagai Kristus. Freemason mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan dengan
penafsirannya sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Cherabum:
“Mason mengingkari Kristus, karena mereka mempunyai Tuhan yang lain.
Freemason merujuk pada kehidupan Raja Sulaiman yang berbalik menjadi
kafir dengan menyembah Dewa Baal dan Asytoret, sebagaimana tertulis
dalam Perjanjian Lama yaitu: 1 Raja-Raja 11: 10-11.”
Bentuk ritual mereka dikenal pertama kali dalam ritual Royal Arch Mason,
dimana dalam ritual tersebut ditanamkan keyakinan atas Jahbulon yang
merupakan bentuk sinkretisme atau gabungan seluruh ajaran agama dan
kepercayaan di muka bumi yang merupakan salah satu ajaran Jehovah.
Walau demikian, tidak semua anggota freemason bergabung di dalam Saksi
Jehovah yang merupakan substitusi dari agama Yahudi. Dari cara mereka
menafsirkan berbagai ayat di dalam Bibel; keyakinan yang mewarnainya
adalah okultisme, mistik, dan seringkali mendekati kepada
ramalan-ramalan yang erat kaitannya dengan tahayul (supertition).
Beberapa dari kelompok perkumpulan (lodge) freemason, bahkan mengganti
Yesus dengan Hiram Abiff: seorang suci yang dikenal dalam kebudayaan
Yahudi sebelum Yesus mengajarkan Kristen.
Sedangkan bentuk Trinitas, sebagaimana dikenal di kalangan Kristen
Katolik –Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus– diganti dengan Trinitas
yang lain, yaitu Hiram, Raja Tirus, dan Hiram Abiff yang melambangkan
kebijaksanaan-kekuatan dan keindahan. Bentuk ritual mereka sangat sarat
dengan mistik, kuburannya dibuat dalam bentuk piramida melambangkan
menara Babil, serta misteri dari dunia yang harus dijelajahi dan
dikuasai oleh anggota (brother) freemason. Hal itu sesuai dengan salah
satu ungkapan dalam lambang organisasi mereka, yaitu vitriol, “Visita
interiora terrae rectificando invenies occultum lapidem,” yang artinya
“Jelajahilah keindahan interior bumi, lakukanlah berbagai
reformasi/perbaikan, niscaya kamu akan menemukan rahasia batu tersebut.”
Tata cara serta keyakinan mistik freemason sejauh perkembangannya
terkait erat dengan keyakinan kaum Yahudi Kristen (Yudeo Christiant) di
masa lampau, khususnya pada saat Kaisar Konstantin memerintah dimana
kepercayaan terhadap “dewa matahari” menjadi simbol pemersatu. Walaupun
Konstantin tidak menjadikan agama Kristen sebagai agama negara, tetapi
menjadikan dirinya –yang beragama Paganisme: penyembah matahari– sebagai
kepala segala kepercayaan termasuk Yahudi dan Kristen. Bahkan, perayaan
kelahiran Yesus yang semula diperingati setiap 6 Januari, disesuaikan
dengan kelahiran “dewa matahari” (natalis invictus), yaitu tanggal 25
Desember.
Dalam kekuasaan Konstantin yang menjadi kepala negara dan agama
tersebut, kedua agama dipersatukan dalam sebuah keyakinan baru yang
disebut dengan sol invictus (dewa matahari atau the invicible sun).
"Selama hidupnya, Konstantin tetap penyembah matahari. Selama
pemerintahannya, disebut pula sebagai “dewa matahari sang penakluk” atau
kekuasaan matahari, sehingga kata sol invictus menjadi lambang di
mana-mana termasuk bendera dan mata uangnya." (Constantine, all his
life, acted as its chief priest. Indeed his reign was called a “sun
emperorship” and “sol invictus” figured everywhere including the
imperial banners and the coinage of the realm –Michael Baigent, 1983).
Setelah kemenangannya mengalahkan Maxentius di Milvian, Konstantin
semakin berjaya dan mengukuhkan cita-citanya untuk membangun the sun
imperium untuk menyatukan dunia: satu pemerintahan, satu agama, dan satu
kewarganegaraan. Dan mengukuhkannya dalam satu kata magis yang disebut:
in hoc signo vives (dengan tanda ini kamu akan menang). Cita-cita serta
ritual Paganisme Konstantin telah menjadikan salah satu aspirasi bagi
Iluminasi.
4. Presiden Amerika
Pada umumnya presiden Amerika adalah anggota freemason, seakan-akan
sulit seorang calon presiden untuk berhasil menduduki jabatan puncaknya,
kecuali harus menjadi anggota freemason terlebih dahulu. Presiden
Amerika yang terbunuh seringkali terkait dengan sebuah organisasi
rahasia, kemudian menjadi misteri dan pembunuhnya tidak pernah terungkap
secara tuntas (dark case). Sebab itu, disimpulkan bahwa Abraham Lincoln
dan John E Kennedy dibunuh karena ia bukan anggota freemason.
Presiden Amerika yang menjadi anggota freemason antara lain, sebagai berikut:
- George Washington, 04-11-1752, Fredircksburg, Lodge no 4.
- Virginia James Monroe, 09-11-1775, Williamsburg, Lodge no.6.
- Virginia Andrew Jackson, Harmony, Lodge No.1.
- Tennessee James Knox Polk, 04-09-1820, Columbia, Lodge no.31
- TennesseeJames Buchanan, 24-01-1817, Lodge no.43.
- Penn sylvania Andrew Johnson, Greenville, Lodge no.119.
- Tennessee James A. Garfield, 22-11-1864, Columbus, Lodge no.20
- Ohio William McKinley, 03-04-1865, Hiram, Lodge no.21
- Virginia Theodore Rosevelt, 24-04-1901, Metinecock Lodge no.806.
- Oyster Bay William H. Taft, 18-02-1909, Kilwining, Lodge no.356.
- OhioWarren G. Harding, 13-08-1920, Marion, Lodge no.70
- OhioHarry S. Truman, 09-02-1909, Belton, Lodge no.450
- Gerald Ford, 18-0501951, Columbia, Lodge no.3
Catatan:
Abraham Lincoln semula telah menyampaikan formulir pendaftaran untuk
menjadi anggota freemason di wilayah Tyrlan Lodge, Springfield,
Illinois. Akan tetapi, karena alasan yang menurut para anggota freemason
tidak masuk akal, dan sampai pada batas tertentu tidak diserahkannya
formulir pendaftaran serta kesediaannya untuk mengikuti ritual mason
sebagai pengukuhan keanggotaannya, maka Abraham Lincoln mati secara
tragis pada 17 April 1865.
Ronald Reagen pada tanggal 11 Februari 1988 telah diangkat sebagai
anggota The Imperial Council of the Shrine –Grand Lodge Washington DC,
dan berhak menyandang Honorary Scottish Rite Mason.
George Bush diduga pula sebagai anggota mason dengan asumsi bahwa pada
saat dia mengambil sumpah sebagai presiden memakai Bibel yang sama,
sebagaimana dilakukan oleh presiden Amerika anggota mason seperti:
George Washington, Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, dan yang lainnya.
The Masonic Bible adalah kitab kepunyaan St. John Lodge di New York
yang secara ritual dipakai untuk mengiringi sumpah para anggota
freemason.
5. Friedrich Wilhelm Nietzsche
Pola pemikiran Adam Weishaupt yang merindukan satu ordo dunia yang bebas
dari segala dogma agama dan tirani gereja telah mempengaruhi dan
dikembangkan oleh seorang pemikir jenius Friedrich Wilhelm Nietzsche
yang lahir 15 Oktober 1844 di Rocken, Jerman. Pada usia yang sangat
muda, ia telah mengajar di bidang filologi di Universitas Bazel.
Friedrich Wilhelm Nietzsche adalah anggota freemason (grand master
tingkat ke-33) yang pemikirannya banyak memberikan warna kepada
organisasi tersebut, misalnya pemikiran yang besar adalah dengan
tindakan yang besar (the greatest thought are the greatest action). Dia
merupakan sosok pemikir yang radikal. Menyerang arti demokrasi yang
dianut umat manusia. Baginya demokrasi adalah sebuah metode pemikiran
bodoh dari manusia.
Karena demokrasi masih mengakui berbagai perbedaan yang menyebabkan
konflik serta pertarungan yang tidak pernah selesai. Dalam pemikirannya
itu, Friedrich Wilhelm Nietzsche banyak dipengaruhi, oleh Von Bismarck,
Spencer, dan Darwin. Dalam bukunya Ecce Homo, dia memberikan solusi
bahwa dunia hanya akan sampai dengan perang. Hanya manusia yang unggul
yang berhak menguasai dunia. Manusia yang dikategorikan “budak” harus
disisihkan. Itulah sebabnya, manusia unggul yang dicita-citakannya (uber
mensch) adalah manusia yang mempunyai kekuatan, kecerdasan, dan
kebanggaan, serta berani mengambil risiko. Bahkan, cinta dengan risiko
(l’amour de risque).Pemikirannya sarat dengan “kerinduan” terhadap
kekuatan, sebagaimana mewarnai buku-bukunya yaitu: Thus Spake
Zarathustra;The Will to Power; On the Geneacology of Morals.
"Hidup menatap bahaya penuh risiko badai dan tantangan, rumus
kehidupanku adalah amor fati –bukan sekadar tabah menanggung setiap
penderitaan, akan tetapi mencintai penderitaan itu sendiri. Hiduplah
selalu dalam bahaya. Karenanya bangunlah kotamu di dekat gunung
Vesuvius. Jelajahi lautan dengan kapal kapalmu. Hiduplah dalam keadaan
perang." (My Formula is amor fati-not only to bear up under every
necessity, but to love it. Live dangeraously. Erect your cities beside
Vesuvius. Send out your ships to unexplored seas. Live in a state of
war) adalah Tuhan itu sendiri, there is no God but man. [MKYMI]
menarik bangeet
BalasHapus