Pelopor Metode Sejarah Kritis
Pelopor Metode Sejarah Kritis
- Sejak munculnya kaum humanis pada jaman renaissance yang merupakan
tonggak sejarah atau awal jaman modern Eropa Barat, studi sejarah ilmiah
menjadi semakin maju. Hal itu terutama disebabkan oleh semakin
banyaknya usaha-usaha penelitian sejarah pada abad 17 dan 18. Namun
demikian hal itu belum sepadan dengan usaha untuk penulisan sejarah dan
karya sintesa sejarah yang mampu dihasilkan.
Demikian
juga dalam pendidikan universitas belum ada pendidikan kejuruan bagi
para mahasiswa sejarah (sejarawan). Walaupun telah terdapat
professor-profesor sejarah, andil universitas dalam pengembangan ilmu
sejarah kurang menonjol. Baru pada abad 19 dan 20 terjadi perubahan yang
mendasar, dimana peranan dari universitas sangat besar. Dan sebagai
pionir dalam hal itu adalah Leopold van Ranke dari Jerman.
Aliran
romantisisme yang cenderung mengarah kepada pengagungan terhadap
kebudayaan sendiri, dalam bidang hitoriografi mengakibatkan
subyektivitas yang cukup menonjol dalam penulisan sejarah. Oleh karena
itu muncul reaksi dari seorang tokoh perintis metode sejarah kritis
yaitu Leopold von Ranke (1795-1886). Sesudah menyelesaikan studi teologi
dan filologi klasik di Leipzig (Jerman) ia menjadi guru bahasa-bahasa
klasik di Frankfort a. d. Oder. Pada tahun-tahun itu ia menunjukan
perhatiannya yang besar pada penulis-penulis sejarah klasik, namun
demikian sebagai rhasil perenungan dan pemikirannya ia mengajukan
kritik-kritik yang tajam atau komentar-komentar yang negatif terhadap
para sejarawan lama pada jamannya yang beraliran romantis. Dalam hal ini
mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa yang sunguh-sungguh terjadi
adalah lebih menarik daripada ceritera yang diromantisir. Oleh karena
itu ia memutuskan untuk menolak semua semua gambaran yang bersifat
khayalan dalam karya-karya sejarah dan hanya berpegang teguh pada
fakta-fakta.
Pada tahun 1824 terbit buku Ranke yang pertama (buku yang kedua tidak pernah terbit), yang berjudul Geschichten der romanischen un germanischen Volkër (sejarah
Jerman dan rakyat Jerman), yang meliputi periode 1494-1514. Dalam buku
itu ia melukiskan dan membandingkan sejarah Jerman dengan
kelebihan-kelebihannya seperti yang dimiliki bangsa Romawi yang kuat.
Pada masa itu ia masih bisa dikategorikan sebagai pengikut romantisisme.
Namun demikian ia sendiri sesungguhnya juga menyadari akan hal itu,
sehingga itulah sebabnya bukunya yang kedua tidak pernah terbit. Artinya
ia menyadari bahwa dalam karya sejarah yang romantis itu mengandung
subyektivitas yang tinggi, sementara ia menghendaki untuk mengembangkan
metode penelitian sejarah kritis dengan cara menyelidiki ‘kredibilitas
sumber’ (kritik sumber). Mottonya yang terkenal dalam penelitian dan
penulisan sejarah adalah bahwa sejarawan seharusnya berpegang pada “wat
ist eigenlig geschicte” (apa yang sesungguhnya terjadi). Hanya dengan
cara itulah maka kebenaran akan masa lalu bisa diungkapkan.
Karya-karya
Leopold von Ranke sebagai perintis metode sejarah kritis pada jaman
modern, terutama yang berisi mengenai gambaran pertumbuhan negera-negara
modern Eropa antara lain:
- Deutsche Geschichte im Zeitalter Reformation
- Die romischen Papste, ihre Kirche und ihr Staat im 16. und 17. Jahrhundert, Neun Bucher preussischer Geschichte.
- Franzosische Geschichte vornehmlich im 16. und 17 Jahrhundert.
- Englische Geschichte vornehmlich im 17. Jahrhundert
- Weltegeschichte (membahas mengenai jaman kuno dan Abad Tengah)
Dalam
karirnya Ranke bukanlah hanya terkenal sebagai peneliti yang besar dan
penulis sejarah yang sempurna pada jamannya, tetapi ia juga menyandang
kehormatan dalam pendidikan untuk para sejarawan. Ia
adalah yang pertama-tama merintis menyelengarakan pendidikan program
kejuruan Sejarah pada Universitas Berlin. Usaha itu pertama-tama
dilakukan dengan penyelengaraan seminar-seminar (ubungen)
mengenai filologi klasik. Pada kesempatan itulah ia mengadakan
pelatihan-pelatihan kepada orang-orang muda mengenai metode historis,
melalui cara kontak langsung dengan sumber-sumber sejarah.
Latihan-latihan praktis dan metode kritis filologi itu tidak lain adalah
metode kritis penelitian teks, yang menjadi inti pendidikan kejuruan
(sejarah) universitas. Itulah kemudian yang dikenal dengan istilah Rankeschuler atau Rankean Schoool
Dari
seminar-seminar yang dikuti para mahasiswa itu akhirnya menghasilkan
lebih dari 100 sejarawan yang berkwalitas. Beberapa murid Ranke yang
cukup terkenal dan memikiki nama-nama besar dalam sejarah hukum dan
lembaga-lembaga pemerintah Abad Tengah antara lain:
- Georg Waitz (1813-1886), yang kemudian menjadi Profesor di Kiel.
- Friedrich Wilhem Giesebrecht (1814-1889), pernah menjadi guru besar di Konigsberg dan kemudian di Munchen. Wilhelm Wattenbach (1819-1897), menggantikan kedudukan Waitz setelah meninggal.
- Heinrich von Sybel (1817-1895), pernah menjadi professor di Marburg, Munchen dan Bonn.
0 komentar: