Biografi Fidel Castro
Biografi Fidel Castro
- Fidel Castro adalah Presiden Kuba dengan masa pemerintahan paling
lama. Ia merebut kekuasaan tahun 1959 dan mendirikan negara komunis dan
penganut idiologi Marxisme. Ia juga dikenal sebagai tokoh organisasi non
blok dan tetap mempertahankan idiologi komunis walaupun banyak negara
komunis runtuh.
Castro adalah
anak seorang petani gula imigran dari Spanyol. Ia bergabung dengan
Partai Rakyat Kuba tahun 1947 . Di bidang pendidikan ia memperoleh gelar
bidang hukum dari Universitas Havana tahun 1950. Castro memimpin
organisasi bawah tanah di saat Kuba dipimpin Fulgencio Batista Y
Zaldiar. Ia menyulut gerakan revolusi di Santiago tahun 1953 sehingga
ditangkap dan masuk tahanan. Setelah dibebaskan tahun 1955, Castro
dibuang ke Meksiko dan AS. Ia kembali ke Kuba tahun 1956 bersama 82
tahanan lainnya. 70 orang rekan-rekannya terbunuh ketika mendarat di
Kuba. Castro dan dua saudaranya Raoul dan Che Guevara termasuk 12 orang
lainnya selamat. Ia terus melancarkan pemberontakan yang dikenal dengan
gerakan 26 Juli. Rakyat Kuba mendukungnya sehingga pemberontakannya
berhasil. Bulan Desember 1958 rakyat Kuba berbaris di Havana ketika ia
memproklamasikan Revolusi Kuba. Ia kemudian menjabat sebagai Presiden
Dewan Negara dan Dewan Menteri.
Castro kemudian
menjalin hubungan ekonomi dan persenjataan dengan Uni Sovyet karena
ajakan kerjasama dengan Amerika di tolak. Ia kemudian menasionalisasi
sumber daya Kuba, membentuk pemerintahan kolektif, dan membentuk negara
sosialis satu partai , memenjarakan lawan-lawan politik dan orang-orang
yang dianggapnya kapitalis ke penjara. Amerika marah karena Castro
menasionalisasi seluruh perusahaan-perusahaan Amerika di Kuba. Tahun
1961 tentara Amerika menyokong upaya kudeta terhadap Castro, namun
gagal.
Castro justru
tumbuh menjadi Marxisme sejati yang makin kuat kedudukannya serta secara
terbuka bersekutu dengan Uni Sovyet. Tahun 1962 dunia hampir mengalami
perang nuklir setelah Uni Soviet menempatkan hulu ledak nuklir di Kuba
dan diarahkan ke Amerika. Ancaman keamanan dunia tersebut akhirnya dapat
diselesaikan lewat perundingan alot antara Presiden John F Kennedy
dengan pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev.
Castro makin
berwibawa setelah ditunjuk sebagai ketua gerakan non blok oleh
negara-negara berkembang pada akhir tahun 1980. Tahun 1993 Castro
terlihat mengubah pola perekonomian Kuba melalui reformasi ekonomi
terbatas yang melegalisasi beberapa perusahaan swasta. Dia melanjutkan
reformasi ini hingga tahun 1995 sambil tetap menjalin hubungan erat
dengan negara komunis yang masih tersisa seperti Cina. Hubungan Kuba-AS
sempat memburuk setelah pesawat tempur Kuba menembak dua pesawat sipil
AS yang di sewa pelarian Kba bulan Februari 1996. Pada bulan Januari
1998 Castro menerima kunjungan Paus Johanes Paulus II dan beberapa
pemimpin negara yang kritis terhadap Amerika seperti Iran dan Malaysia.
0 komentar: