Perbedaan Pendapat dan Penculikan
Perbedaan Pendapat dan Penculikan - Momen Rengasdengklok adalah
sejarah bagi indonesia karna momen rengasdengklok awal lahirnya alias
Tahap dari Proses dalam Kemerdekaan Indonesia, Mengapa??.karna Momen
Rengasdengklok tonggak lahirnya Kemerdekaan Indonesia yang digaungkan
oleh para pemuda-pemudi indonesia untuk segera memerdekakan indonesia,
Momen Rengasdengklok adalah momen-momen penting yang mengawarnai
kemerdekaan indonesia dimana terkesan beberapa usaha-usaha yang
diperbuat para pemuda-pemudi indonesia hingga-sampai presiden dan wakil
presiden diculik untuk fokus dalam memerdekaan indonesia supaya
terhindar dari pengaruh negara luar. Untuk mengenal Sejarah Momen
Rengasdengklok dan Usaha-Usaha yang diperbuat para pemuda-pemudi dalam
Kemerdekaan indonesia dan apa tujuan dari Momen Rengasdengklok , mari
kami lihat pembahasannya yang dirangkum dalam Postingan Sejarah Momen
Rengasdengklok semacam yang ada dibawah ini.
Momen Rengasdengklok dikarenakan oleh adanya perbedaan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda berkaitan dengan waktu yang cocok untuk
mengumandangkan Proklamasi kemerdekaan. Menurut pendapat golongan tua,
untuk memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia wajib menantikan waktu
yang diberbagi oleh pemerintah Jepang sebab mereka sudah memberbagi
janji kemerdekaan, sedangkan menurut golongan muda, secepat mungkin
dilaksanakan Proklamasi kemerdekaan dengan mekegunaaankan kekosongan
kekuasaan alias vacuum of power. Dampak munculnya perbedaan pendapat
tersebut, maka golongan pemuda meperbuat penculikan kepada golongan tua,
yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta yang diasingkan di
Rengasdengklok.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi Jalan Cikini 74 Jakarta,
golongan muda mengadakan rapat yang dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto,
dr. Muwardi, dan Shudanco Singgih dan Paidan Peta Jakarta. Rapat ini
membikin keputusan untuk mengasingkan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke
luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dan segala pengaruh
Jepang. Untuk menghindari kecurigaan dari pihak Jepang, Shudanco Singgih
memperoleh kepercayaan untuk melaksanakan rencana tersebut.
Rencana tersebut berlangsung lancar sebab mendapat dukungan perlengkapan
tentara Peta dan Cudanco Latief Hendraningrat jadi cocok pada tanggal
16 Agustus 1945 pukul 04.30, Ir.Soekarno, Mohammad Hattaa, dan
sekelompok golongan pemuda tiba di Rengasdengklok. Atasan mereka
mengangkat Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta untuk mengamankan mereka dari
situasi genting yang terjadi di bunda kota. Di Rengasdengklok, akhirnya
In. Soekarno dan Mohammad Hatta bersedia untuk menyebutkan kemerdekaan
seusai kembali ke Jakarta.
Sementara itu, di Jakarta terjadi perundingan antara golongan tua dan
golongan muda. Golongan tua diwakili oleh Ahmad Subardjo, sedangkan
golongan muda diwakili Wikana. Dan perundingan tersebut, diperoleh
kesepakatan bahwa proklamasi kemerdekaan wajib dilaksanakan di Jakarta.
Ahmad Subardjo bersedia memberiikan jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia bakal diumumkan pada keesokan harinya tanggal 17 Agustus
1945, maka Komandan Kompi Peta Rengasdengklok Cudanco Subeno bersedia
melepaskan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.[
0 komentar: