Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi
Perumusan dan Pembacaan Teks Proklamasi Dari Rengasdengklok,
Sukarno dan Hatta pulang ke rumah masing-masing. Setelah itu keduanya bersama
beberapa tokoh golongan tua dan pemuda ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1, Jakarta. Dari rumah Maeda, keduanya ditemani Maeda, Shigetada
Nishijima dan Tomegoro Yoshizumi serta Miyoshi menemui Somubuco (Kepala
Pemerintahan Umum) Mayor Jenderal Nishimura untuk meminta ijin melaksanakan
proklamasi kemerdekaan. Nisimura menolaknya karena pihak Jepang dilarang
mengubah status quo (status politik Indonesia). Setelah pertemuan
itu Sukarno dan Hatta beserta rombongan kembali ke rumah Maeda. Di Ruang makan,
naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesi dirumuskan oleh Sukarno, Hatta dan Ahmad
Subardjo. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya menunggu di serambi rumah.
Pertemuan di ruang makan rumah Laksamana Maeda
menghasilkan naskah Proklamasi Kemerdekaan pada dini hari 17 Agustus 1945. Para
tokoh golongan pemuda tidak langsung pulang ke rumah. Mereka berbagi tugas
untuk mengatur cara pelaksanaan dan penyiaran berita Proklamasi melalui
pamphlet dan pengeras suara.
Pada pagi hari 17 Agustus 1945 barisan pemuda datang
ke Lapangan Ikada yang telah dijaga pasukan Jepang bersenjata lengkap. Para
pemuda datang karena informasi dari kawan-kawannya bahwa Proklamasi
dilaksanakan di Lapangan Ikada. Mereka tidak mengetahui perubahan rencana
lokasi penyelenggaraan Proklamasi dari Lapangan Ikada ke halaman rumah Sukarno
jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Upacara berlangsung tanpa protokol. Latief segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi. Semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief mempersilahkan Sukarno dan Hatta maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Sukarno mendekati mikrofon. Dengan suara yang mantap dan jelas ia mengucapkan pidato pendahuluan yang singkat sebelum membaca teks Proklamasi Kemerdekaan. Peristiwa besar itu berlangsung kurang dari 1 jam. Menurut kalimat-kalimat yang terdapat di dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berisi suatu pernyataan kemerdekaan yang memberitahu kepada bangsa Indonesia sendiri dan kepada dunia luar bahwa saat itu bangsa Indonesia telah merdeka, lepas dari penjajahan.
0 komentar: